Skip to content
Home » Indonesia Menuju Despotisme?

Indonesia Menuju Despotisme?

  • by

Archi.id – Secara bahasa despotisme berarti bentuk pemerintahan dengan satu penguasa, baik individual maupun oligarki, yang berkuasa dengan kekuatan politik absolut.

Pemerintahan seperti itu mutlak tidak mau ada pihak yang melakukan oposisi. Dengan kata lain tidak ada lagi kekuatan kontrol yang mengawasi laju kebijakan dan sepakterjang pemerintahan.

Sebagai negara yang punya sejarah reformasi, tentu hal itu tidak diharapkan semua anak bangsa. Tetapi, indahnya kekuasaan bagi politisi yang tidak memadai secara visi, kesadaran dan intelektual, pergeseran demokrasi ke despotisme adalah hal yang masih sangat mungkin terjadi.

Dengan catatan, DPR RI tidak lagi mampu bertugas dengan kewenangan pengawasannya, yudikatif tidak dapat bersikap adil sebagaimana mestinya, serta eksekutif bebas menentukan kebijakan apa pun itu.

Sekalipun sebagian pihak melihat tanda-tanda itu ada, namun secara nurani dan moral, masih sangat mungkin pemerintahan hari ini tidak sedang bermaksud mengarah pada despotisme. Jika terjadi kritik lalu dibungkam, mungkin itu lebih karena kedewasaan yang berproses di dalam mengelola pandangan yang berbeda.

Politisi Berintegritas

Kita patut memberikan ruang untuk ruang kepercayaan kepada pemerintahan saat ini walau hanya 20% dan 80% tetap harus dipanggang di dalam nalar kritis.

Hal ini karena kita penting melihat secara objektif, bahwa tentu masih ada politisi-politis yang memiliki integritas.

Dan, karena itu sejatinya, masih terbuka ruang untuk menatap esok hari dengan hadirnya politis-politisi muda berintegritas.

Jika di era kemerdekaan selalu ada politisi yang berintegritas, apa iya, di masa kini politisi berintegritas telah punah?

Sejauh Pancasila masih menjadi dasar negara, ruang melahirkan politisi berintegritas masih terbuka lebar. Dan, segenap elemen bangsa seharusnya memiliki fokus dan arah pembangunan ke sini.

Sebab jika tidak, maka ketidakpuasan hari ini tidak akan terjawab di masa depan. Bahkan boleh jadi, mimpi buruk berupa despotisme, benar-benar menjadi kenyataan.

Langkah Konkret

Jika dikatakan ada ruang maka bagaimana cara memasukinya secara konkret?

Pertama ialah dengan melakukan edukasi politik yang massif ke segenap generasi muda bangsa. Bahwa mereka berhak menjadi pemimpin di negeri ini.

Kedua, kenalkan kaum muda hari ini kepada sosok-sosok politisi negeri masa lalu yang memiliki integritas tinggi, jelas jasa dan perjuangannya untuk kemajuan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.

Ketiga, masyarakat didorong untuk melek dan sadar politik, sehingga pilihan mereka pada saat pemilu mendatang bukan pada siapa yang bisa memberi uang. Tetapi, bagaimana pemikiran sosok seorang calon pemimpin, baik legislatif, lebih-lebih eksekutif.

Keempat, pilah politisi hari ini, mana yang masih enerjik, pro anak muda dan tentu saja bersih dari catatan buruk, mulai dari sering bolos di Senayan hingga yang paling penting, bebas dari korupsi.

Kelima, menggandeng organisasi pemuda untuk mulai memainkan peran politik adi luhung dalam edukasi dan perkaderan di lembaganya, sehingga kelak ada banyak intelektual dan cendekiawan yang lahir dan dapat memberikan panduan dan pandangan mengenai bagaimana arah pembangunan bangsa ke depan.

Jika ini dapat dilakukan segenap elemen bangsa, maka insha Allah Indonesia akan mendekati idealitas yang diimpikan para founding fathers negeri.

Dan, untuk mewujudkannya kita hanya butuh dua kata sebagai modal awal, yakni yakin dan bertindak. Apakah kalian anak muda negeri siap untuk itu?[]

Penulis : Imam Nawawi peneliti ARCHI

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *